Selasa, 06 Maret 2012

Kisah indah berakhir duka


Kisah indah berakhir duka

Waktu itu awal masuk sekolah pertama kelas 3, saat itu aku melihat seseorang perempuan yang cantik, dia adalah pindahan murid baru di smpku. Dengan rambut panjang terurai, yang aku lebih senang lagi ternyata dia masuk ke kelasku dan yang lebih senang lagi dia duduk didepan mejaku.
Indah…. Wajahnya memang seindah dengan namanya dengan senyumya yang membuat hatiku seakan akan tidak mau melewatkan senyumnya, tetapi sayang dia seorang yang pendiam tetapi bagaimana pun aku harus bisa mendekatinya walaupun hanya sebagai sahabat. Banyak sekali yang menyukainnya dan ingin mendapatkan nomer telfonnya tetapi dia hanya menggeleng tanpa mengeluarkan kata-kata apapun dari mulutnya, hampir semua kelas yang ingin mendekatinnya tetapi tidak satupun yang berhasil begitu juga dengan saya ‘hehehehe’, oh ya saya belum memperkenalkan diri namnya saya reza saya biasa di panggil reza.
Di Setiap hari saya, saya hanya bisa memandangi wajahnya dan senyumnya saja, ternyata selain cantik dia juga pinter di kelas loh... dan saat itu saya berfikir bagaimana cara mendekatinya,(tapi saya paling anti namanya dukun) saya harus giat belajar dan rajin minimal mengerti dalam pelajaran supaya semoga bisa dekat dengannya. Itu saya lakukan terus menerus sampai akhir semester I berakhir, tetapi perjuangan saya tidak mendapatkan hasil dia masih tidak mau berbicara kepada cowo saya sudah putus asa saai itu, tetapi saya tidak gampang menyerah saya akan mencoba di semester II. Oh ya sebelumnya dia mendapatkan rangking pertama di kelas memang wajar kalau dia dapat rangking pertama.
Setelah liburan 2 minggu semester I selesai masuklah semester II, pada saat masuk pertama semester II, sekolah kami mengadakan upacara ,maklum hari itu hari senin. Saat itu aku melihat indah sedang sibuk dan panik,saya bertanya ''hmm.. ndah kenapa lu ndah kayanya lagi panik aja?tanya reza, "hmm... gpp kok hanya saja... "hanya apa"? kata reza "topi gw ketinggalan di rumah deh kayanya dan gw ga tau musti ngapain sekarang"? (dia kelihatan hampir mau nangis). Maklum peraturan-peraturan disekolah saya begitu, yang tidak bawa perlengkapan upacara secara lengkap di hukum didepan selama upacara. "yaudah ndah ga usah nangis lu bisa kok pinjem topi gw"kata reza " tapi ga ah lu kan cuma bawa topi satu doang, ntr di hukum lagi lu? "gpp kok ndah pake aja kok serius deh..."kata reza ''udah ga usah za gpp kok"yaudah ndah pake aja ga usah mikirin gw ok.. pake ye"kata reza " hmm yaudah deh tapi bener ya gpp" iya ndah" saya saya tahu atas konsekuensinnya tetapi saya tidak perduli yang terpenting dia tidak di hukum.ketika upacara berlangsuung sesekali dia pun hanya senyum-senyum kepada saya saat itu hati saya berbunga-bunga sekali Saya tidak memikirkan hukuman yang saya sedang alami.
 Setelah upacara selesai, kami pun masuk kembali kedalam kelas begitupun dengan saya walaupun saya di marahi terlebih dahulu sebelum masuk kelas, ketika saya akan masuk kelas untuk pertama kalinya indah memanggil nama saya sambil senyum dan berterma kasih.
indah   : "za hmm..... makasih yah atas pinjaman topinya "
reza  : "gpp kok ndah yang penting lu kan ga di hukum?(sambil malu2 tersenyum"
indah  : "tapi gw tetep ga enak nih, apa yang bisa gw balas untuk menebus kebaikan lu za..."?
reza     : "hmm apa yahh, ga usah kok gw ikhlas nolongnya, tapi ada satu hal sih yang gw pengen minta...."?
indah     : apa za?
reza       : gw minta lu mau jadi temen gw itu aja sih....
indah     : hmm gw mau kok jadi temen lu za....
reza       : bener nih.. "gw lagi ga mimpi kan("sambil menampari dirinya")
indah     : iya za bener kok..
 Hati saya pada saat itu seperti terbang melayang di atas, saya hanya hanya bisa terpaku mendengar ucapan dia dan disitulah saya mulai mengobrol dengan dia dan sedikit bercanda. Disitulah dia mulai bersikap biasa terhadap cowo.
Ketika esok harinya saya masuk sekolah seperti biasa tetapi kali ini berbeda dengan perasaan gembira, ketika saya mau masuk pintu gerbang ada seseorang memanggil saya dan orang tersebut adalah indah. Dalam hati saya berkata “pagi-pagi udah dapat rejeki aja”hahahahha tanpa pikir panjang saya langsung menerima ajakan indah, kami pun masuk kedalam kelas secara bersama-sama
Saat masuk pelajaran terakhir yaitu seni musik bu guru memberikan tugas kelompok kepada kami yaitu bernyanyi dengan dua orang, terserah mau mau memakai gitar apa tidak, saya cukup senang mendapat tugas itu, karena itu merupakan hobi saya, tetapi yang saya amat senang ternyata indah mengajak berpasangan dengan saya untuk tugas seni musik oleh bu guru. Tanpa basa-basi saya menerima ajakan dia, akhirnya bel sekolah yang di tunngu-tunggu berbunyi saya bersiap siap untuk pulang tetapi sebelum pulang saya ingin meminta nomer hp indah yang sudah lama saya pikirkan, tidak panjang lebar saya meminta nomernya dan dia memberikannya dengan syarat tidak di beri tahu kepada orang lain karena saya orng pertama yang yang mendapatkan nomer dia
Saat malam hari saya coba menelfon dia dan dia menjawabnya, kami berdua telfon-telfonan selama 2 jam sampai waktu tidak terasa, kami juga membicarakan soal lagu yang akan di nyanyikan untuk besok sebagai tugas seni musik.
Ketika waktunya yang di tunggu pun tiba, akhirnya saya dan indah bernyanyi di depan kelas untuk praktek seni musik indah yang bernyanyi dan saya yang memainkan gitar, ternyata suara indah pun cukup merdu. Setelah selesai bernyanyi kami pun di beri teuk tangan yang meriah oleh teman teman dan bu guru kami hanya malu sambil tersenyum senyum wajah masing-masing yang saat itu kami bertatapan muka .
Setelah jam pelajaran berakhir saya pun mengajak indah untuk pulang bersama maklum rumah saya searah dengan rumahnya indah dan indah menerima ajakan saya, di dalam angkot kami pun mengobrol dan sesekali kami bercanda saya senang melihat dia tertawa berbeda sekali dengan dulu yang pendiam dan tidak mau mengenal siapa pun.
Hari yang menyenangkan pun telah mau berakhir karena kami harus mengikuti ujian nasional untuk mencapai kelulusan, tetapi anehnya indah bersikap pendiam kembali terhadap saya, itu di mulai sejak ulanagan semester II pun usai, saya bertanya Tanya di dalam hati apakah saya membuat salah kepadanya, saya juga sempat bertanya kepadanya tetapi dia hanya menjawab tidak saya semakin penasaran dengan perilaku Indah yang mulai berubah dan nilai dia sedikit menurun.
("saat-saat yang di nantikan pun tiba...") Saat ujian nasional pun tiba, saya bersiap-siap untuk mengikuti ujian nasional pertama dengan perasaan yang mendebar debar tetapi saya optimis untuk lulus karena saya belajar pada malam harinya, ketika un pertama berakhir saya melihat keruangan tempat Indah un, saya melihat wajah Indah pucat sekali, saya khawatir indah kenapa-kenapa saya coba bertanya tetapi dia hanya menjawab ‘tidak apa-apa kok za’ ("sambil lari untuk segera pulang.")
Hari-hari ujian nasional pun berakhir, hanya perasaan yang tidak menentu dengan nilai yang di peroleh, supaya tidak menambah ketegangan pihak sekolah pun mengadakan class meating dengan berbagai bidang olah raga. Saat itulah saya tidak melihat indah lagi terakhir saya melihat ketika ujian nasional hari terakhir pun berakhir, sejak hari kedua un seterusnya saya tidak pernah berbicara kepada Indah lagi sampai sekarang. Saya memang mempunyai rasa kepadanya tetapi saya tidak berani mengatakan karena saya takut persahabatan saya akan hancur.
Setelah ujian nasional berakhir pihak sekolah mengadakan classmeating sambil menunggu nunggu pengumuman hasil ujian nasional, kami tentu sangat senang apa lagi classmeatingnya pada cabang basket, saya jadi ingat ketika saya mengajari indah basket, di tengah hujan. Kami begitu akrabnya, tetapi, sekarang semuanya telah berubah....
Setelah class meating berakhir kami pun di liburkan oleh sekolah sampai hasil kelulusan un pun tiba di sepanjang hari libur itu saya mencoba menelfon indah tetapi mamanya selalu bilang kalau Indah tidak mau di ganggu, saya menyampaikan pesan kepada mamanya Indah atas permintaan maaf saya kepada indah, walaupun saya  merasa  kalau saya tidak punya salah terhadapnya. Hari libur saya memang membosankan karena tidak ada bidadari cantik yang selalu menemani saya. Saya ingin cepat-cepat mengetahui hasil un saya
Setelah 2 minggu libur hari yang pun di tunggu tiba, saya dan kawan-kawan deg-degan mengetahui hasil unnya. Ketika hasil keputusan sekolah yang di tempel di mading saya pun mengetahui saya lulus, saya pun langsung sujud syukur atas rasa terima kasih saya kepada allah swt begitu juga teman yang lainnya, tetapi di sekolah tidak ada pujaan hati saya, jadi kami tidaj bisa bersenang-senang bersama mendengar kabar itu walaupun indah dan saya lulus, dia memang hilang dari keberadaan hidup saya di sisi lain saya senang karena semua teman-teman saya lulus termasuk indah, di sisi lain saya sedih karena tidak ada keberadaan Indah.
1minggu setelah kelulusan sekolah pihak sekolah mengadakan perpisahan sekolah yang di adakan di sekolah, saya bersiap dari rumah mengenakan jas dan celananya yang pantas serta sepatu pantofel ("layaknya seorang eksekutif muda") haahahhaa. Saya pun berharap agar indah hadir di acara perpisahan sekolah untuk terakhir kalinya, tetapi harapan saya sirna karena dia tidak hadir acara di itu. Saya dan kawan-kawan semuanya berfoto-foto,bercanda gurau tidak ada lagi perasaan jaim semuanya melepaskan tawanya untuk terakhir kita di smp.
Ketika 1 minggu setelah perpisahan sekolah saya mendapat kabar kalau indah meninggal dunia, mendengar kabar itu jantung saya seakan berhenti waktu juga seakan berhenti, saya sangat syok mendengar kabar itu saya pun langsung pergi ke rumah Indah dengan terburu-buru dan memang benar di rumah indah ada banyak orang dan ada bendera kuning di depan rumahnya, saya langsung memarkirkan motor saya begitu saja dengan terburu buru dan langsung melihat ke dalam dan benar Indah puspita rahma begitu namnya tertera di nisan kayu, saya langsung menangis dengan kerasnya dan dengan perasaan sedih yang amat mendalam melihat jenazah indah. Saya tidak bisa menerima itu semua, saya berharap agar ini hanya mimpi semata saja, saya tidak rela dengan kepergian Indah yang terlalu cepat.
Setelah 2 jam persiapan untuk menuju ke peristirahatan terakhir indah telah siap saya beserta beserta keluarga Indah dan teman-teman mengantarkan ke tempat istirahat Indah terakhir, saya ikut dengan ambulance dan teman-teman menggunakan motor. Sesampainya di pemakaman, jenazah Indah pun di keluarkan dari kurung batang dan bersiap untuk di masukan ke liang lahat, melihat itu air mata saya seakan tidak terbendung lagi saya kembali menangis dan sangat sedih, saya teringat dengan perjalanan saya dan indah, saya ingat ketika dia pertama masuk sekolah, topinya tertiggal di kelas dan bernyanyi berdua sampai sekarang dia di makamkan, setelah selesai indah di makamkan saya beserta keluarga dan teman-teman untuk pulang ke rumah Indah untuk membantu membereskan tenda,bangku dll. Ketika sudah sampai di rumah Indah, mamanya Indah memberikan surat dan kotak kecil, mamanya berkata kalau surat dan kotak ini dari indah untuk terakhir kalinya ketika dia sedang sakit keras, saya pun menerimannya dan membaca surat itu disurat itu tertulis :

”maaf ya za kalau saya mendiamkan kamu setelah un terakhir, itu saya lakukan karena saya mengidap penyakit kanker otak yang saya sudah derita cukup lama saya tidak tahu harus berbuat apa-apa. Saya tidak mau bercerita kepada siapa pun tentang penyakit saya, saya hanya bisa menghindar kepada semua orang sehingga orang tidak mau mengenal saya. Tetapi ketika saya bertemu dengan kamu za, ketika kamu meminjamkan topi kepada saya sehingga kamu di hukum,bernyanyi berdua di depan kelas dll, rasa sakit yang sudah saya derita sirna begitu saja. Saya sangat senang di hari hari terakhir hidup saya bisa menghabiskan waktu dengan kamu za, tetapi saya berfikir untuk tidak mau berbicara kepada kamu lagi za karena saya takut kamu akan sedih sekali za atas kepergian saya ini. Saya tahu kalau yang saya lakukan salah, tetapi hanya itu yang dapat saya lakukan supaya jauh dari kamu za, saya hanya dapat memberikan kalung ini kepada kamu za yang ber inisial I daan R  yang artinya indah dan reza itu untuk mengenang kita za, karena kamu adalah sahabat terbaik yang saya punya, semoga kamu bisa memakainya za. Selamat tinggal Reza untuk selamanya za, SAYA MENCINTAI KAMU SELAMANYA”

Setelah kepergian Indah saya terus mengurung diri di kmar sambil berulang kali mambaca suratnya indah dan mengenakan kalung yang Indah kasih, saya berfikir untuk tidak larut dalam kesedihan ini. Biarlah ini menjadikan kisah yang terindah dalam hidup saya, saya harus segera bangkit dari kesedihan saya ini, itulah surat pertama dan terakhir kalinya dari Indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar